Jumat, 24 April 2015

JUAL BELI PULSA

HASIL BATSUL MASAIL TAHUNAN KE IV 
PP. AL IHYA 'ULUMADDIN KESUGIHAN CILACAP TAHUN 2012

JALSAH ULA
Hari
Kamis
Tgl/Bln/Thn
17/Mei/2012
Waktu
10:00 - 12:45
Moderator
K. Muhlisin Khasbulloh
Mushohih
KH. Kholil Mansur
KH. Harir Muharir
Perumus
KH. Ahmed Shoim Al Amin
Notulen
Ust. Asmu’i. AH
1.      Deskripsi masalah
Diantara efek dari kemajuan tekhnologi dimasa kini adalah menjamurnya Telephon genggam / HP, dengan berbagai tawaran aplikasi dan layanan dari berbagai oporator, sejalan dengan  itu kebutuhan akan pulsa pun semakin meningkat, yang akhirnya melirik para pebisnis untuk berjualan pulsa. Adapun praktek penjualan pulsa ada yang 1 chip bisa melayani semua operator, ada pula yang 1 chip khusus untuk 1 operator tertentu ( misal= M-kios, Dompul dll), dan dalam praktek dilapangan sering terjadi pengisian pulsa yang salah kirim, pending terlalu lama atau kadang pengiriman gagal, karena salah menulis nomor tujuan atau sebab lain. Para penjual pulsa dalam mematok hargapun bervariasi semisal pulsa dengan nomilal 5rb ada yang dijual 5.500, 6.000, bahkan ada yang lebih dari itu.
Sementara dalam redaksi kitab TAQRIB tertulis : jenis JUAL BELI ada tiga :
  1. بيع عين مشاهدة فجائز
  2. بيع شيئ موصوف في الذمة فجائز الخ
  3. بيع عين غائبة لم تشاهد فلا يجوز
Pertanyaan

  1. Transaksi jual beli pulsa seperti praktek diatas apakah termasuk dalam salah satu jenis jual beli dalam kitab taqrib tsb? Dan bagaimana hukumnya ?

Jawab:

Tidak termasuk, karena dari ketiga ta’bir di atas itu menerangkan tentang jual beli ‘ain (benda), sementara pulsa bukan berupa benda akan tetapi berupa jasa (manfaat).
Keterangan dari kitab:

C  Durorul hukam fi syarhi majallatil ahkam juz 1 hal. 259

(المادة: 159) العين : هي الشئ المعيّن المشخص كبيت وحصان وكرسيّ وصبرة حنطة و صبرة دراهم حاضرتين وكلها من الأعيان. العين هي لفظ من أشهر الأ لفاظ المشتركة واكثرها معان من معانيها المعنى الحقيقيّ كا ستعمالها لحاسّة البصر ومنها المجازيّ. فتجئ العين بمعنى النفس والذات كما تجئ بمعنى الشئ الحاضر الموجود ويراد بها هنا الشئ المقابل للدين. (رد المختار) يفهم من المثال الوارد في هذه المادة أنّ لفظة العين كما يمكن ان تكون عقارا يمكن ان تكون من الحيوان والمثليّة المعيّنة, والمكينات, والموزونات, والنقود, والعروض. (درار الحكام في شرح مجلة الأحكام - الجزء 1 صحيفة 259 ).

“’Ain adalah sesuatu yang dapat dilihat dan terbendakan seperti rumah, kuda, kursi, setumpuk gandum, setumpuk dirham yang kesemua itu bagian dari benda yang ada  dihadapan mata”

  1. Jika tidak tergolong dalam jenis praktek jual sebagaimana ta’bir diatas, disebut apakah transaksi trsebut?

Jawab:

Termasuk akad ijaroh (sewa menyewa)

Keterangan:

·         Kitab fiqhul islam wa adillatuh juz 4 hal. 525
·         Kitab majmu’ syarhul muhadhab lisyairozi juz 15 hal. 180


الإجارة هي عقد على منفعة مقصودة معلومة مباحة قابلة للبذل والاباحة بعوض معلوم (فقه الإسلام وادلته, الجزء الرابع,525)

“ijaroh adalah akad atau transaksi atas kemanfaatan yang dituju yang diketahui, diperbolehkan menurut syara’, serta dapat diserahkan dengan pengganti yang ma’lum”

فصل: وينعقد بلفظ الإجارة لأنه لفظ موضوع له، وهل ينعقد بلفظ البيع؟ فيه وجهان أحدهما: ينعقد لأنه  صنف من البيع، ولأنه تمليك يَتقَسط العوض فيه على المعوَض كالبيع، فانعقد بلفظه. والثانى: لاينعقد لأنه يخالف البيع فى الاسم والحكم فلم ينعقد بلفظه كالنكاح. (المجموع شرح المهذب للشيرازي , الجزء الخامس عشر, صح 180)

“(Pasal) : dan boleh ijaroh menggunakan redaksi “ijaroh” karena redaksi  ijaroh memang lafadz yang digunakan pada akad tersebut, dan apakah ijaroh boleh dengan lafadz bai’ (jual beli)? Didalamnya ada dua pendapat, yang pertama, “boleh” karena ijaroh adalah bagian dari jual beli dan karena ijaroh merupakan pemindahan kepemilikan yang diserah terimakan atas dasar tukar menukar seperti jual beli, Maka boleh ijaroh menggunakan lafadz bai’. Yang kedua, “tidak boleh” karena ijaroh itu berbeda dengan  jual beli dalam segi nama dan hukumnya, maka tidak boleh ijaroh menggunakan lafadz bai’ seperti halnya Nikah.”
 
فصل: وللمستأجِر أن يُؤجِر العين المستأجَرة إذا قبضها لأن الإجارة كالبيع، وبيع المبيع يجوز بعد القبض، فكذلك إجارة المستأجر،
             
“(Pasal): bagi penyewa boleh menyewakan barang sewaannya ketika telah menerimanya, karena ijaroh seperti jual beli dan menjual barang yang diperjual belikan itu boleh setelah barang tersebut diterima, begitu juga menyewakan barang yang disewakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proposal Bakti Sosial Pengadaan Mobil Layanan Kesehatan

      PROPOSAL BAKTI SOSIAL PENGADAAN MOBIL LAYANAN KESEHATAN RANTING NU SUMINGKIR TAHUN 2022/2023       ...