HASIL BATSUL MASAIL TAHUNAN KE IV
PP. AL IHYA 'ULUMADDIN KESUGIHAN CILACAP TAHUN 2012
JALSAH ULA
|
||
Hari
Kamis
|
Tgl/Bln/Thn
17/Mei/2012
|
Waktu
10:00 -
12:45
|
Moderator
K. Muhlisin
Khasbulloh
|
||
Mushohih
KH. Kholil Mansur
KH. Harir Muharir
|
Perumus
KH. Ahmed Shoim Al Amin
|
Notulen
Ust. Asmu’i. AH
|
1.
Deskripsi masalah
Diantara efek dari kemajuan tekhnologi
dimasa kini adalah menjamurnya Telephon genggam / HP, dengan berbagai tawaran
aplikasi dan layanan dari berbagai oporator, sejalan dengan itu kebutuhan akan pulsa pun semakin
meningkat, yang akhirnya melirik para pebisnis untuk berjualan pulsa. Adapun
praktek penjualan pulsa ada yang 1 chip bisa melayani semua operator, ada pula
yang 1 chip khusus untuk 1 operator tertentu ( misal= M-kios, Dompul dll), dan
dalam praktek dilapangan sering terjadi pengisian pulsa yang salah kirim,
pending terlalu lama atau kadang pengiriman gagal, karena salah menulis nomor
tujuan atau sebab lain. Para penjual pulsa
dalam mematok hargapun bervariasi semisal pulsa dengan nomilal 5rb ada yang
dijual 5.500, 6.000, bahkan ada yang lebih dari itu.
Sementara
dalam redaksi kitab TAQRIB tertulis : jenis JUAL BELI ada tiga :
- بيع
عين مشاهدة فجائز
- بيع
شيئ موصوف في الذمة فجائز الخ
- بيع
عين غائبة لم تشاهد فلا يجوز
Pertanyaan
- Transaksi
jual beli pulsa seperti praktek diatas apakah termasuk dalam salah satu
jenis jual beli dalam kitab taqrib tsb? Dan bagaimana hukumnya ?
Jawab:
Tidak termasuk, karena dari ketiga
ta’bir di atas itu menerangkan tentang jual beli ‘ain (benda),
sementara pulsa bukan berupa benda akan tetapi berupa jasa (manfaat).
Keterangan
dari kitab:
C Durorul
hukam fi syarhi majallatil ahkam juz 1 hal. 259
(المادة: 159) العين : هي
الشئ المعيّن المشخص كبيت وحصان وكرسيّ وصبرة حنطة و صبرة دراهم حاضرتين وكلها من
الأعيان. العين هي لفظ من أشهر الأ لفاظ المشتركة واكثرها معان من معانيها
المعنى الحقيقيّ كا ستعمالها لحاسّة البصر ومنها المجازيّ. فتجئ العين بمعنى النفس
والذات كما تجئ بمعنى الشئ الحاضر الموجود ويراد بها هنا الشئ المقابل للدين. (رد
المختار) يفهم من المثال الوارد في هذه المادة أنّ لفظة العين كما يمكن ان تكون
عقارا يمكن ان تكون من الحيوان والمثليّة المعيّنة, والمكينات, والموزونات,
والنقود, والعروض. (درار الحكام في شرح مجلة الأحكام - الجزء 1 صحيفة 259 ).
“’Ain adalah sesuatu yang dapat dilihat
dan terbendakan seperti rumah, kuda, kursi, setumpuk gandum, setumpuk dirham
yang kesemua itu bagian dari benda yang ada
dihadapan mata”
- Jika tidak
tergolong dalam jenis praktek jual sebagaimana ta’bir diatas, disebut
apakah transaksi trsebut?
Jawab:
Termasuk
akad ijaroh (sewa menyewa)
Keterangan:
·
Kitab fiqhul islam wa adillatuh
juz 4 hal. 525
·
Kitab majmu’ syarhul muhadhab
lisyairozi juz 15 hal. 180
الإجارة هي عقد على منفعة مقصودة
معلومة مباحة قابلة للبذل والاباحة بعوض معلوم (فقه الإسلام وادلته, الجزء الرابع,525)
“ijaroh adalah akad
atau transaksi atas kemanfaatan yang dituju yang diketahui, diperbolehkan
menurut syara’, serta dapat diserahkan dengan pengganti yang ma’lum”
فصل:
وينعقد بلفظ الإجارة لأنه لفظ موضوع له، وهل ينعقد بلفظ البيع؟ فيه وجهان أحدهما:
ينعقد لأنه صنف من البيع، ولأنه تمليك
يَتقَسط العوض فيه على المعوَض كالبيع، فانعقد بلفظه. والثانى: لاينعقد لأنه
يخالف البيع فى الاسم والحكم فلم ينعقد بلفظه كالنكاح. (المجموع شرح المهذب
للشيرازي , الجزء الخامس عشر, صح 180)
“(Pasal) : dan boleh ijaroh menggunakan redaksi
“ijaroh” karena redaksi ijaroh memang
lafadz yang digunakan pada akad tersebut, dan apakah ijaroh boleh dengan lafadz
bai’ (jual beli)? Didalamnya ada dua pendapat, yang pertama, “boleh” karena
ijaroh adalah bagian dari jual beli dan karena ijaroh merupakan pemindahan kepemilikan yang
diserah terimakan
atas dasar tukar menukar seperti jual beli, Maka boleh ijaroh menggunakan
lafadz bai’. Yang kedua, “tidak boleh” karena ijaroh itu berbeda dengan jual beli dalam segi nama dan hukumnya, maka
tidak boleh ijaroh menggunakan lafadz bai’ seperti halnya Nikah.”
فصل:
وللمستأجِر أن يُؤجِر العين المستأجَرة إذا قبضها لأن الإجارة كالبيع، وبيع المبيع
يجوز بعد القبض، فكذلك إجارة المستأجر،
“(Pasal): bagi penyewa boleh menyewakan
barang sewaannya ketika telah menerimanya, karena ijaroh seperti jual beli dan
menjual barang yang diperjual
belikan itu boleh setelah barang tersebut diterima, begitu juga menyewakan
barang yang disewakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar